Merek performance Indonesia, Wdnsdy, merilis sepeda baru untuk 2021. Mereka memperkenalkan langsung tiga varian produk dari bahan titanium. Yaitu AJ1 rim brake, AJ1 disc brake, dan Journey gravel bike dari bahan eksotis tersebut.
"Sejak kali pertama hadir pada 2017, kami bersyukur telah mendapatkan tempat di hati penggemar road bike di tanah air. Sekarang, sudah waktunya bagi kami untuk memperlebar varian produk, sambil terus mempertahankan misi menghasilkan sepeda-sepeda high performance," kata Azrul Ananda, founder Wdnsdy Bike. "Untuk 2021, kami memperkenalkan AJ1 Ti, AJ1 Disc Ti, dan Journey Ti," lanjutnya.
AJ1 Titanium
AJ1 DISC Titanium
Journey Titanium
Azrul menjelaskan, sepeda karbon AJ1 dan AJ1 Disc merupakan produk flagship mereka selama ini. Bahan karbon terbaik, dipadu dengan geometri racing yang agresif, membuat sepeda itu mampu meraih kemenangan-kemenangan berkelas, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Termasuk berlaga di balapan-balapan paling bergengsi di Amerika sejak 2018.
Geometri racing itu lantas dipertahankan untuk versi "Ti" (baca: ti-ai) atau titaniumnya. Sehingga, AJ1 Ti dan AJ1 Disc Ti tetap memiliki proporsi ukuran yang sama dengan versi karbonnya.
"Plus kami menambahkan satu ukuran yang lebih kecil lagi, semakin menyesuaikan dengan tuntutan pasar di Indonesia. Jadi, total ada lima ukuran tersedia untuk versi rim maupun disc brake. Yaitu 45, 46.5 , 50, 53, dan 56," tuturnya.
Mengapa titanium? Menurut Azrul, bahan itu selalu identik dengan produk-produk high end. Menawarkan kualitas berkendara tinggi ala steel, tapi dengan bobot ringan mendekati karbon. Kekuatan dan ketangguhannya pun jauh di atas aluminium. Semua sepeda baru Wdnsdy dibuat dengan bahan aerospace grade titanium, 3AL/2.5V (dengan campuran 3 persen aluminium dan 2.5 persen vanadium).
"Bahannya sama dengan merek-merek sepeda titanium paling bergengsi. Bahkan dibuat oleh pabrik yang sama dengan beberapa merek terkenal itu. Tapi menggunakan racikan geometri AJ1 yang sudah teruji dan cocok untuk postur orang Asia," tandasnya.
Sebagai sentuhan finishing, Azrul menyebut pihaknya ingin menonjolkan tampilkan klasik titanium. Yaitu dengan treatment sandblasting. "Walau performanya sangat modern, tampilan sepeda ini menjadi sangat purist, sangat klasik titanium. Tampilan yang abadi," ucapnya.
Co-founder Wdnsdy, John Boemihardjo, menambahkan kalau sedikit pengecualian dilakukan untuk Journey gravel bike. Geometri versi titanium dibuat sedikit berbeda dengan yang karbon. Ini terkait kebutuhan memenuhi pemasangan ban hingga lebar 45 mm. Dengan karbon, cetakan frame bisa dibuat asimetris ekstrem, sisi kanan dan kiri beda.
"Untuk titanium, yang harus dilas menggunakan teknik khusus, pendekatannya harus beda. Namun, geometrinya tetap dirancang supaya Journey Ti bisa melahap medan-medan offroad secara agresif, sekaligus tetap menjadi road bike yang menyenangkan saat dipasangi ban lebih kecil," papar John Boemihardjo.
Bagi yang berminat, Wdnsdy AJ1 Ti, AJ1 Disc Ti, dan Journey Ti sudah akan ready stock pada Februari 2021. (mainsepeda)
Bahan titanium dua kali lebih kuat dari aluminium, namun bobotnya separo dari steel. Sehingga bisa dibuat dengan tubing (pipa) sedikit lebih besar, membuatnya lebih kaku tanpa mengorbankan berat. Hasilnya adalah akselerasi yang menyenangkan. Meski lebih ringan, titanium memiliki karakter mirip dengan steel. Bisa meredam getaran jalan, membuat kita bisa lebih menikmati perjalanan jauh. Steel is real, titanium is magical.
Hampir semua sepeda titanium menggunakan bahan 3AL/2.5V, dengan campuran 3 persen aluminium dan 2.5 persen vanadium. Ada satu lagi jenis yang dipakai, yaitu 6AL/4V. Material itu secara teori bisa lebih ringan dan tangguh, namun karena karakternya lebih sulit dibentuk, produk akhirnya belum tentu sebaik memakai 3AL/2.5V.
Salah satu keunggulan utama titanium adalah daya tahannya. Bisa bertahan sepanjang umur kita, bahkan lebih jauh lagi! Bahan ini lebih tahan korosi dari stainless steel, serta punya kekuatan luar biasa. Sangat tahan benturan dan goresan. Bahan ini bisa dipaksa melengkung tiga kali lebih jauh dari aluminium, dua kali lebih jauh dari steel, tanpa mengalami kerusakan struktural.