Wdnsdy AJ5 bisa menyesuaikan diri dengan KEMAUAN, KEMAMPUAN, dan KEBUTUHAN pemiliknya. Azrul Ananda dan John Boemihardjo, founder Wdnsdy, menjelaskan kalau mereka telah membuat keputusan-keputusan khusus untuk mencapai tujuan tersebut. Bahwa sepeda ini harus benar-benar bisa pas untuk sang pemilik. Baik dalam hal fitting maupun budget.
"Alangkah sayangnya membeli sepeda dengan fitur aero integrated, kalau pada akhirnya sang pemakai harus memaksakan diri dalam mengendarainya. Misalnya, beli sepeda full bike tapi ternyata ukurannya tidak pas. Atau komponen bawaannya tidak pas. Pada akhirnya, posisi bersepeda tidak ideal, atau harus membeli komponen baru yang pas," tegas Azrul.
Berikut beberapa fitur yang membantu membuat Wdnsdy AJ5 bisa ideal untuk siapa pun pemakainya:
SEPEDA SISTEM MODUL
Pembeli Wdnsdy AJ5 pada dasarnya membeli sepeda ini dalam sebuah modul. Ada sejumlah paket disiapkan. Meliputi frame, fork, headset FSA Aerodynamic Cable Routing (ACR), kokpit (handlebar dan stem), serta seatpost.
Dengan frame dan fork yang sama, peminat lantas bisa memilih komponen modul apa yang dia inginkan dan butuhkan. Wdnsdy menyediakan berbagai komponen kokpit dan seatpost, dengan range harga dari ratusan ribu rupiah hingga belasan juta.
Misalnya, ada handlebar dan stem integrated Vision Metron 5D. Atau, handlebar dan stem alloy dari FSA yang juga memakai sistem ACR. Ada pula pilihan-pilihan lain yang bisa menyesuaikan dengan kemampuan membeli. Semuanya bakal memberi tampilan "bersih," semua kabel tersembunyi. Baik itu grupset elektronik maupun mekanikal.
Setelah membeli modul, pembeli bisa membawanya ke toko sepeda favorit, memasangkan grupset, wheelset, dan sadel yang dia inginkan.
Frameset AJ5 sendiri terbuat dari bahan karbon Jepang, Torayca, yang super high modulus. Berat frame hanya di kisaran 800 gram. Tersedia lima ukuran: 45, 46,5, 50, 53, dan 56.
KOKPIT PASTI IDEAL
Seperti ditulis di atas, peminat bisa memilih kokpit AJ5 yang sesuai dengan kemauan dan kemampuan. Lebih penting lagi, bisa sesuai dengan kebutuhan.
Banyak orang membeli sepeda full bike, tapi pada akhirnya harus mengganti banyak komponen. Misalnya handlebar yang terlalu lebar atau stem yang kurang panjang. Pada akhirnya pengeluaran jadi lebih banyak dan komponen lama sulit dijual.
Apalagi di era serba integrated ini. Kokpit satu merek belum tentu bisa dipakai di merek lain. Akhirnya, kalau harus diganti, kokpit lama jadi barang tak berguna yang memenuhi gudang.
Dengan opsi-opsi dari Wdnsdy dan FSA (dan Vision), peminat AJ5 bisa memilih ukuran yang benar-benar pas. "Ini paling berguna untuk cyclist berbadan kecil, khususnya perempuan. Mereka butuh stem yang lebih pendek, handlebar yang tidak sampai 40 cm. Saat membeli AJ5, ukuran bakal benar-benar pas. Tidak ada komponen sia-sia," kata John Boemihardjo.
Sebagai tambahan, memilih stem dan handlebar model terpisah juga memberi peluang fitting lebih ideal. Angle rotasi handlebar bisa lebih disesuaikan untuk kebutuhan posisi pengendara, baik saat memegang drop maupun hood.
SEATPOST SIMPLE
Wdnsdy AJ5 menggunakan seatpost yang tergolong tradisional, bundar dengan lingkar 27,2 mm. Azrul dan John berpikir panjang sebelum kembali memutuskan memakai model ini.
Pertama, secara aerodinamika tidak ada pengaruh signifikan antara seatpost bundar dengan yang pipih. Karena seatpost pada dasarnya terlindungi oleh badan pengendara. Wdnsdy tidak sendirian, beberapa merek besar dunia juga tetap memutuskan memakai desain bundar pada desain sepeda aeronya.
Dua, kalau ada apa-apa, sangat mudah mencari penggantinya. Dengan berbagai ragam harga.
Ketiga, dan ini paling penting, banyaknya pilihan seatpost 27,2 bisa membantu pemilik menemukan fitting sepeda paling ideal. Karena ada begitu banyak pilihan. Mulai zero setback (lurus), 15 mm, 20 mm, atau 25 mm setback (melengkung ke belakang).
Azrul dan John adalah kolektor puluhan sepeda, banyak pengalaman membeli sepeda high end. Tidak jarang, mereka harus memaksakan diri dalam hal fitting karena seatpost yang tidak ideal. "Apalagi sepeda aero. Seringkali produsennya hanya punya satu opsi setback. Dan itu membuat posisi duduk kami jadi tidak ideal. Percuma punya sepeda mahal kalau posisinya tidak bisa nyaman," tegas Azrul.
FLEKSIBEL PILIH PELENGKAP
Dengan sistem modul, pembeli Wdnsdy AJ5 bisa memilih sadel, grupset, dan wheelset sesuai kemauan, kemampuan, dan kebutuhan.
Soal grupset, di era pandemi ini merupakan komponen paling "menyebalkan" bagi cyclist. Selain sulit didapat, harganya juga melambung tinggi. Karena itu, Wdnsdy memberi keluwesan bagi pembelinya dengan tidak memaksakan grupset. "Banyak pembeli frame kami melakukannya sebagai upgrade. Mereka membeli frame Wdnsdy, lalu memindahkan komponen dari sepeda lama ke frame baru," ungkap John.
Sistem FSA ACR yang diadopsi Wdnsdy AJ5 siap menerima grupset apa pun, mahal maupun murah, lalu menyembunyikan semua kabelnya.
Soal wheelset, pemilik juga bisa menggunakan merek favoritnya, atau memilih profil yang paling dia butuhkan. Tidak ada wheelset yang dipaksakan, yang jangan-jangan kemudian malah harus diganti.
Sementara Azrul Ananda menekankan pentingnya keluwesan dalam memilih sadel. "Saya selalu menekankan pentingnya memilih sadel yang tepat. Komponen paling sering saya ganti saat membeli full bike adalah sadel. Karena saya hanya cocok dengan satu-dua merek dan model. Dengan AJ5, Anda bisa memilih sadel apa pun yang paling cocok untuk Anda," pungkasnya. (*)